Rabu, 28 Maret 2012

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

 Manusia dan kebudayaan itu menurut saya adalah suatu ikatan yang tidak bisa dipisahkan lagi. Saya sebagai manusia  merupakan  makhluk Tuhan yang sempurna yang dilahirkan ke muka bumi dengan dibekali pikiran , hawa nafsu dan masih banyak lagi.berbeda dengan makhluk lainnya. Budaya itu tercipta dari berbagai kejadian-kejadian yang sering terjadi dimuka bumi ini. Saya  juga merupakan makhluk social , dimana saya saling ketergantungan satu sama lain. Setiap manusia itu memiliki budaya yang berbeda karena mereka menganut budaya sesuai budaya di wilayah dimana mereka dilahirkan sebelumnya.
Semua tindakan yang kita lakukan hampir merupakan kebudayaan. Tapi ada yang tidak merupakan kebudayaan yaitu sifat kita yang berupa naluriah. Hubungan kita dengan kebudayaan dapat kita lihat dari kedudukan kita terhadap budaya kita. Kita sebagai manusia mempunyai 4 kedudukan yaitu :
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
Ketika kita dihadapakan kepada masalah yang harus dipecahkan hingga selesai maka akan terbentuk kebudayaan. Kita harus mempunyai banyak cara agar kita bisa memenuhi  memenuhi kebutuhan kita. Setiap hal yang kita lakukan merupakan kebudayaan. Kebudayaan yang setiap kita lakukan dalam setiap kita menyelesaikan masalah dapat kita sebut sebagai way of life, yang biasa kita gunakan sebagai pedoman dalam kita bertingkah laku.
Adaberapa pandangan masyarakat tentang kebudayaan Indonesia, dan mereka tergolong dalam dua pandangan kelompok :
-          Kelompok pertama yang mengatakan kebudayaan Nasional Indonesia belum jelas, yang ada baru unsur pendukungnya yaitu kebudayaan etnik dan kebudayaan asing. Kebudayaan Indonesia itu sendiri sedang dalam proses pencarian.

-         Kelompok kedua yang mengatakan mengatakan Kebudayaan Nasional Indonesia sudah ada. pendukung kelompok ketiga ini antara lain adalah Sastrosupono. Sastrosupono. Sastrosupono. Sastrosupono mencontohkan, Pancasila, bahasa Indonesia, undang-undang dasar 1945, moderenisasi dan pembangunan (1982:68-72).

Berikut ada sedikit cerita tentang manusia Indonesia dengan budayanya:
Manusia Indonesia dalam hal kebudayaan saat ini mengalami berbagai rintangan dan halangan untuk menerima serbuan kebudayaan asing yang masuk lewat Globalisasi (perluasan cara-cara sosial melalui antar benua). Dalam hal ini teknlogi informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonedia turut merobah cara kebudayaan Indonesia tersebut baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke Barat-baratan (westernisasi). Hal tersebut terlihat dengan seringnya remaja/i Indonesia keluar-masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya berikut dengan berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk kategori pelacuran dan ‘western’ lainnya tak lepas dari ketidak mampuan manusia Indonesia dalam beradaptasi sehingga masih bersikap ‘conform’ dan ‘latah’ terhadap kebudayaan asing yang melenyapkan inovasi dalam beradaptasi dengan budaya asing sehingga melahirkan bentuk akulturasi. Bila dikaji dengan teliti hal tersebut mungkin dikarenakan ciri-ciri manusia Indonesia lama yang masih melekat seperti percaya mitos dan mistik, sikap suka berpura-pura, percaya takhyul yang dimodifikasi, konsumerisme, suka meniru, rendahnya etos kerja dan lain sebagainya bisa jadi mengakibatkan terhambatnya akulturasi (percampuran dua/lebih kebudayaan yang dalam percampurannya masing-masing unsurnya lebih tampak). Sikap etnosentrime (kecenderungan setiap kelompok untuk percaya begitu saja akan keunggulan/superioritas kebudayaannya sendiri dan sikap senosentrisme (sikap yang lebih menyenangi pandangan/produk asing) merupakan hal selanjutnya yang dapat menghambat terwujudnya kebudayaan nasional untuk kemajuan bangsa dan negara.
Sepertinya, sudah saatnya manusia Indonesia berikut dengan berbagai kebudayaan daerahnya yang ada melakukan suatu bentuk adaptasi yang sifatnya inovasi/pembaruan dengan budaya Barat/asing seperti dalam hal kesenian dimana instrumen musik tradisional dipadukan dengan instrumen modern (alat-alat band dengan teknologi komputernya) maupun perawatan berbagai benda kebudayaan dengan teknologi asing yang ada sehingga akulturasi dapat diwujudkan.
Selain itu, pengaruh media komunikasi seperti Televisi, radio, Internet sangat besar dampaknya dalam hal cara pandang manusia Indonesia terhadap ras. Sinetron-sinetron maupun film yang ditayangkan di Televisi dan bioskop yang memvisualisasikan dan mensosialisasikan gaya hidup ras Caucasoid (orang Eropah) turut mempengaruhi cara pandang manusia Indonesia terhadap budayanya sehingga tidak timbul kesadaran untuk mempelajari tindakan sosial dan sebaliknya. Dalam hal ini manusia Indonesia sepertinya lebih mengagung-agungkan/memuja ras Caucasoid berikut dengan gaya hidupnya dan menjadikannya sebagai kelompok acuan (umumnya oleh kaum perempuan) sehingga secara tak langsung mempengaruhi akal dan intelegensi, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku manusia Indonesia sehingga terkendala dalam memajukan kebudayaannya sendiri.




MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


Manusia adalah seorang atau individu yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya,psikis rohaniah, dan aspek sosial.Sedangkan kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar yang semua tersusun dalam kehidupan manusia.

Dalam kehidupan ini manusia tidak dapat lepas dari kebudayaanya. Kebudayaan merupakan hasil cipta manusia sejak zaman dahulu. Kebudayaan itu berbeda-beda di setiap daerahnya karena faktor lingkungan dan hasil pemikiran setiap orang yang kemudian dilestarikan secara turun menurun sebagai suatu kebiasaan masyarakat di dareah tertentu. Kehidupan manusia selau ditandai oleh norma sebagai aturan sosial untuk mematok perilaku manusia yang berkaitan dengan kebaikan bertingkah lak, tingkah laku rata-rata atau tingkah laku yang diabstaksikan. Oleh karena itu dalam setiap kebudayaan dikenal norma-norma yang ideal dan norma-norma yang kurang ideal atau norma rata-rata. Norma ideal sangat penting untuk menjelaskan dan memahami tingkah laku tertentu manusia, dan ide tentang norma-norma tersebut sangat mempengaruhi sebagian besar perilaku sosial termasuk perlaku komunikasi manusia.

Nilai adalah konsep-konsep abstrak yang dimiliki oleh setiap individu tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah, patut atau tidak patut
Unsur penting kebudayaan berikutnya adalah kepercayaan / keyakinan yang merupakan konsep manusia tentang segala sesuatu di sekelilingnya. Jadi kepercayaan / keyakinan itu menyangkut gagasan manusa tentang individu, orang lain, serta semua aspek yang berkaitan dengan biologi, fisik, sosial, dan dunia supernatural. Unsur penting kebudayaan adalah bahasa, yakni system kodifikasi kode dan symbol baik verbal maupun non verbal, demi keperluan komunikasi manusia.
Definisi kebudayaan di atas seolah bergerak dari suatu kontinum nilai kepercayaan kepada perasaan dan perilaku tertentu. Perilaku tertentu. Perilaku tersebut merupakan model perilaku yang diakui dan diterima oleh pendukung kebudayaan sehingga perilaku itu mewakili norma-norma budaya.

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu keSatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.



HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam hidup ini manusia baik dalam keluarga , organisasi , maupun lingkungan masyarakat pasti mempunyai budaya sendiri-sendiri yang telah tertanam dalam diri mereka masing-masing dan berbeda menurut daerah asal mereka dibesarkan sebelumnya. Beraneka ragamnya ras manusia, perbedaan tempatnya, dan banyak perbedaan keyakinan pada manusia mengakibatkan munculnya beranekaragam jenis kebudayaan yang dibawa oleh mereka .
Budaya dapat dikatakan sebagai ancaman bagi manusia , karena dengan berkembangnya suatu kebudayaan dapat mengolah pola pergaulan masyarakat , khususnya remaja. Bahkan beberapa orang mengira bahwa semakin bekembang suatu budaya semakin banyak dosa yang dibuat manusia.
 Begitupun sebaliknya , budaya yang masih primitive budaya itu masih dianggap suci. Maka dari itu hubungan manusia dan kebudayaan sangat erat sekali karena kebudayyan itu muncul dengan adanya suatu pengalaman dari manusia. Perkembangan budaya harus disertai etika agar kedepannya tidak mengarah ke hal – hal yang tidak diinginkan.

CONTOH GAMBAR penduduk bali dan budayanya :